Jumat, 17 Januari 2020

Deretan film Terfavorit Di Tahun 2019 | Versi Pribadi


  Di awal tahun 2020 ini saya mencoba menjabarkan kembali deretan film-film bagus di tahun 2019. Berbagai genre hadir mewarnai perfilman, mulai dari drama, action, horor dan banyak lainnya. Para sineas dan aktor melakukan usaha terbaiknya untuk menciptakan karya yang terbaik di tahun lalu. Berikut saya akan memberikan daftar film-film terfavorit di tahun 2019 menurut perspektif pribadi saya.





Oke kita mulai...


Kita mulai dari belakang...


7. FORD V FERRARI



  Film biopik ini memberi pengetahuan baru untuk saya sekaligus memberikan pengalaman menonton yang luar biasa. Bercerita tentang persaingan dua perusahaan mobil di arena balap Le Mans, yang merupakan turnamen balapan yang berlangsung selama 24 jam non-stop di Perancis. Diperankan oleh Matt Damon dan Christian Bale, keduanya merupakan aktor papan atas Hollywood. Namun untuk film ini akting Christian Bale yang menjadi favorit saya (Gokil sih, saya suka cara dia bicara di film ini). Cerita dibangun dengan begitu dramatis, terutama saat turnamen Le Mans itu sendiri walau akhir dari turnamen panjang itu cukup membuat saya nyesek dan sedih melihatnya.

  Menurut saya, cerita pokok film ini bukan tentang persaingan Ford melawan Ferrari. Justru menjadi perlawanan antara Ken Miles (Pembalap Ford) dengan perusahaan Ford-nya sendiri yang mempunyai ego tinggi.

6. THE IRISHMAN


 Film ini berdurasi sepanjang 3 jam 30 menit, panjang banget. Tapi ceritanya sendiri lumayan seru dan menarik untuk diikuti, saya suka adegan tiap adegan di film ini. Dari awal kita diajak masuk ke dalam kehidupan Frank Sheeran, seorang pembunuh bayaran yang biasa di sewa para mafia untuk menghabisi saingan atau musuhnya. Cerita dimulai saat Frank pertama kali menjadi pembunuh bayaran dan berakhir saat di penghujung usianya. Saat ia sudah tak sekuat dan segarang dahulu. Semua itu di rangkum dalam durasi 3 jam 30 menit yang apik! Selalu ada hal baru yang mewarnai kehidupan dan pekerjaan Frank, dijamin gak akan bosan nontonnya.

  Walau pemerannya banyak orang tua, tapi mereka tampil dengan maksimal di film ini. Bagi saya, mereka yang berperan sebagai mafia tampil dengan sangat meyakinkan. Cara bicara sampai gaya tubuh mereka. Film ini lumayan berkesan, bahkan sampai beberapa hari pasca menontonnya. Oh iya, film ini ada di Netflix jika kalian berminat menontonnya.

5. THE LIGHTHOUSE


  Gila! Yap, film ini memang gila dan mungkin di buat untuk menunjukkan berbagai kegilaan di ceritanya. Berkisah tentang dua orang penjaga mercusuar di pulai terpencil di tengah laut, selama melakukan pekerjaan itulah terjadi banyak hal-hal aneh diantara mereka. Willem Defoe dan Robert Pattinson tampil sangat mengesankan disini, sukses membuat saya ngeri melihat perilaku mereka yang perlahan gila dan kehilangan kewarasannya. (Image Robert Pattinson yang kalem berubah menjadi brutal disini, bener-bener gak waras dia di film ini!)
Kegilaan dan depresi kedua karakter ini benar-benar dibuat frontal dan creepy, benar-benar dark dan berbeda dari film-film lain yang mengangkat tema psikologis.

  Uniknya, film ini dibuat hitam-putih dan ukuran layarnya berbentuk seperti tv tabung. Latar dari film ini juga sangat kuat, seakan membuat kita masuk ke dalam cerita. Akting! Sumpah, akting mereka yang brilian menjadi kekuatan utama dalam film ini! The best!

4. JOKER


  Udah tau lah, salah satu film yang jadi perbincangan tahun ini. Sampai banyak meme-nya. Untuk film semacam adapatasi komik, film ini memberi warna yang berbeda dari film-film komik lainnya, tak perlu menonton film DC lainnya untuk paham film Joker. Begitu artistik! Mungkin itu kata yang tepat untuk film Joker.
Penekanan psikologis di film ini juga sangat terasa dan ngena banget! Cerita berjalan slow dan dramatis, mengeksplor sisi tiap sisi dari kepribadian si Joker ini.

  Jangan lupakan Joaqin Pheonix! Mungkin kalau yang jadi Joker bukan dia, filmnya tak akan sebagus ini. Totalitas dia lah yang membuat kalian merasa tersentuh menontonnya, dia sangat mendalami perannya. Joaqin pantas sih buat dapat penghargaan tahun ini. walaupun film ini milik villain terbesar Batman, justru disini bukan kejahatan yang menjadi tema utama. Tapi latar belakang dari timbulnya kejahatan itu sendiri.

3. AVENGERS ENDGAME


  Walau banyak dari review-review orang lain yang tidak memasukkan film ini menjadi film favoritnya, tapi film ini sangat istimewa bagi saya di tahun 2019.

  Perjalanan para Avengers yang sudah dibangun selama 10 tahun akhirnya harus selesai disini, dengan ending yang begitu meledak, sedih dan epik, semua campur aduk. Visual efeknya bukan main, begitu juga dengan budgetnya.

  Tak banyak hal yang bisa saya sampaikan tentang film ini, yang jelas film ini sangat berkesan dan istimewa untuk saya. Sebuah mahakarya yang sangat megah. Ya, megah! Mungkin itu kata yang tepat untuk film ini.

2. PARASITE


  Film Bong Joon-Ho ini punya plot cerita yang benar-benar tak pernah terduga. Saya sebagai penonton merasa di aduk-aduk sekaligus dikecoh dengan film ini. Setiap bagian dari film ini adalah penting dan berharga! Camkan itu, jangan sampai terlewat semenit pun. Bercerita tentang satu keluarga miskin yang bekerja di sebuah rumah keluarga yang kaya raya, dan disanalah mereka mulai menjadi parasit.

  Plot film ini benar-benar tak pernah terpikirkan sebelumnya, diawali dengan fun dan comedy. Namun saat di pertengahan tensi dan suasana film berubah drastis, kejutan demi kejutan terus datang, konfilk demi konfilk terus dibangun sampai akhirnya berakhir dengan klimaks yang akan membuat siapapun tercengang. (Bahkan saya sendiri merasa tak siap saat melihat endingnya.)

  Tak sampai disitu, setelah film mencapai klimaks, film ini belum selesai dengan kejutan-kejutannya. Di durasi yang akan segera berakhir film ini masih sempat memberi penontonnya kejutan. Bahkan satu detik sebelum layar berubah hitam, film ini masih membuat saya terkecoh! Shit! Gak ada abisnya, gila!

1. ONCE UPON A TIME... IN HOLLYWOOD



  Film ini juga terasa istimewa di tahun 2019, bukan karena saya yang menunggu film ini, melainkan karena film ini memberikan kesan semacam itu, membawa saya masuk ke dalam suasana Hollywood di akhir 1960-an. Menceritakan kehidupan sehari-hari para aktor dan sineas film Hollywood di zaman itu.

  Cerita film ini sendiri tidak terlalu fokus, akan tetapi dikemas dengan begitu asik dan mudah diikuti. Sekalipun saya tidak hidup di zaman itu. Sekilas penceritaan film ini mirip The Irisman, namun dengan gaya yang berbeda. Dengan gaya Quentin Tarantino. Saya sangat suka dengan duet Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt disini. Tak hanya itu ada juga Margot Robbie yang perannya dipisahkan dengan kedua aktor bintang itu sehingga menciptakan dua plot cerita, namun tetap bersatu di akhir film. Itulah ciri khas Quentin seperti di film Pulp Fiction.

  Apa yang sebenarnya terjadi di Hollywood? Pertanyaan itulah yang terbenak di kepala saya selama filmnya berlangsung. Sampai tanpa sadar saya sudah begitu masuk ke dalam suasana film ini yang begitu asik tanpa tahu apa esensi dari film ini. Akting pemerannya yang begitu natural, yang membuat saya masuk ke dalam cerita. (Terutama saat akting Leonardo yang marah-marah. Itu the best!) Sampai di 30 menit terakhirlah, film ini menjelaskan semuanya. Tentang mengapa berjudul Once Upon A Time In Hollywood. Di akhir film kalian baru akan tahu apa yang terjadi di Hollywood. So, nikmati saja film ini.

  Selain film-film di atas, masih ada lagi yang film bagus di 2019. Sebut saja The Farewell, Marriage Story, Knives Out, Midsommar, John Wick 3 dan masih banyak lagi.

  Sekarang mari beralih ke dalam negeri, di Indonesia juga banyak film-film bagus. Dengan urutan sebagai berikut:

27 STEPS OF MAY
KELUARGA CEMARA
DUA GARIS BIRU
GUNDALA
WEDDING AGREEMENT
GHOST WRITER
SUNYI

  Sedangkan ada satu film yang mengecewakan untuk saya, yaitu IT Chapter Two. Bukan berarti film ini jelek, melainkan ekspektasi saya yang tinggi terhadap sekuel IT ini. Saya sangat mengharapkan adanya hal dan elemen baru dari cerita IT, akan tetapi semuanya sama saja. Persis seperti film lawasnya di tahun 90-an.

  Mungkin itu saja yang bisa saya jabarkan mengenai film-film favorit di tahun 2019, yang sekali lagi saya tekankan bahwa daftar tersebut berdasarkan pendapat dan pengalaman menonton yang saya dapat. Sehingga akan ada perbedaan dengan review lainnya. Saya sendiri bukan orang yang profesional di bidang film. Saya menilai hanya berdasarkan dari apa yang saya rasakan dan saya tangkap selama menonton film-film tersebut. Semoga di tahun 2020 ini perfilman semakin menarik, khususnya di Indonesia dengan genre superheronya. Semangat!

Depok, 18 Januari 2020

0 komentar:

Posting Komentar