Jumat, 05 April 2019

Review Film: Headshot (2016)

  


Film Headshot, ya kali ini saya berniat untuk review film ini berdasarkan pendapat saya pribadi setelah saya menonton film nya ya, jadi baca sampai habis ya.


  Film ini sendiri digarap oleh Timo Tjanjanto dan Kimo Stamboel atau lebih dikenal The Mo Brothers. Dibintangi Iko Uwais, Chelsea Islan, dan Julie Estelle. Berkisah tentang pria misterius bernama Abdi (Iko Uwais) yang lupa ingatan dan kemudian di rawat oleh seorang dokter bernama Ailin (Chelsea Islan) Ailin juga membantu nya memulihkan ingatan nya. Kira kira seperti itulah Sinopsis nya dan sekarang saya akan mulai me review dari  kelebihan nya dulu ya.

  Film ini di buka dengan cukup baik dengan lebih dulu memperkenalkan karakter antagonis nya dari pada protagonis, di bagian ini berhasil memperlihatkan sifat kejam yang di milikinya, dengan kesan kelam berlatarkan sebuah penjara yang gelap.

  Dari premis, premis film ini sungguh menarik, jalinan cerita nya juga rapi serta  penyampaian cerita nya juga unik dimana sang tokoh utama yang lupa ingatan tidak di beri tahu asal usul nya yang membuat kita penasaran dan ingin mengikuti sampai tokoh utama ini menemukan jati diri nya, simple nya kita akan dibuat penasaran sampai akhir film.

  Akting para pemerannya pun lumayan bagus, di antara nya akting Chelsea Islan yang menurut saya sudah super bagus ya, sangat alami dan jelas kualitasnya. Dan juga tidak lupa aksi fighting Iko Uwais yang sudah tidak di ragukan lagi. Kontras film nya juga sesuai untuk film kelam dan berdarah-darah. Tak juga lupa dari segi make up juga. Film ini sangat totalitas, terutama make up saat Iko Uwais bonyok di pukulin lawannya. Efek efek darah nya juga lumayan membuat ngilu ya.

  Ending dari film ini juga tidak main main, ending film ini sangat Epik dan menyentuh, hubungan sang tokoh utama dengan tokoh antagonis nya yang begitu dalam. Dari visual nya terlihat sangat dramatis. Hal ini juga di tunjang oleh akting para pemerannya. Nice!

  Kemudian untuk kekurangan nya. Menurut saya ada di plot cerita, dimana pada saat Iko Uwais hendak menyelamatkan Ailin, ia selalu di hadang musuh musuh yang merupakan teman seperjuangan nya sendiri, dan selalu ada perkelahian yang memakan waktu lumayan lama. Jadi film ini menurut saya terlalu menjual adegan fighting dan membuat plot cerita nya menjadi dangkal. Mereka seperti mementingkan fighting dari pada variasi cerita dan perkembangan cerita itu sendiri. Penonton sudah tahu, setelah Abdi mengalahkan Temannya, kemudian ada lagi teman nya yang menjadi lawannya. Seperti itu terus sampai dia melawan musuh utama nya, bahkan saya pun sudah bisa menebak cerita akan berjalan kemana dan akan seperti apa selanjutnya. Inti nya kekurangannya adalah terlalu menjual dan terlalu banyak adegan fighting, membuat cerita dangkal dan mudah di tebak oleh penonton khususnya saya.
 
  Dan juga, ada sebuah Plot Hole disini, di ceritakan bahwa Abdi telah berkhianat dengan kelompoknya, namun tidak di jelaskan apa yang dia khianati? Apa yang dia lakukan sampai di cap pengkhianat. Nah, hal ini menjadi janggal karena tidak di jelaskan sampai akhir film.

  Ya mungkin segitu saja review dari saya, ini review saya pribadi, kalau kalian tidak setuju itu hak kalian. Senang bisa mereview film ini. Sekian, terimakasih.
Harry Wijaya


2019

0 komentar:

Posting Komentar