Sabtu, 02 Juni 2018

H² : Hipotesis Harry



 Hi para pembaca, kini saya akan share yang sedikit berbeda. Sebuah pemikiran baru, sebuah hipotesis yang masih di bilang mentah, sekedar argumen berdasarkan sejarah yang ada. Hipotesis yang sungguh belum pernah di uji oleh bidang ilmu pengetahuan mana pun, baru muncul pertama kali di kepala saya dan setelah saya pelajari dan sempurnakan lagi, akhirnya ini pertama kali nya saya publish hipotesis ini. Jika tidak setuju, itu terserah anda karena Hipotesis ini belum teruji kebenarannya. Sekali lagi saya sampaikan kalau ini hipotesis yang saya buat sendiri, jadi saya tak memaksa para pembaca untuk setuju.


  Nah, untuk topik awal atau prolog nya kita akan membahas dan mengingat saat kehidupan bumi masih berupa organisme-organisme sederhana, dan sel-sel sederhana. Saat dulu kehidupan pertama muncul di laut, berupa bakteri, mikroba dan mahkluk organisme lainnya. Kenapa di laut? Karena saat itu bumi belum memiliki lapisan ozon seperti sekarang, sehingga sinar UV dapat dengan mudah membunuh makhluk mana pun di permukaan bumi, sehingga laut di kedalaman tertentu menjadi lokasi paling aman dari daratan. Sampai akhirnya muncul makhluk mikro bernama Cyrobacteria yang menjadi nenek moyang seluruh tanaman di dunia. Makhluk ini mampu menyerap sinar UV dan melepaskan oksigen ke atmosfer sehingga perlahan terbentuk lah lapisan ozon.

  Sejak saat itu, para organisme-organisme ini pun perlahan berevolusi. Pertama berbentuk makhluk vertebrata, seletah itu muncul spesies baru yaitu ikan, kemudian kehidupan di bumi mengalami masa transisi, para ikan mulai memiliki kaki dan menginvasi daratan. Sejak saat itu kita mengenal jenis hewan yang bernama reptil, reptil terus berevolusi sampai menjadi Dinosaurus bahkan sampai menjadi reptil terbang. Lalu sebuah bongkahan meteorit menghantam bumi dan membumi hanguskan kehidupan bumi, dinosaurus pun punah. Dan makhluk-makhluk mamalia purba pun mulai bermunculan sampai zaman es.

  Nah, tapi yang mau saya bahas disini bukanlah hal itu. Penjabaran di atas hanyalah jejak sejarah. Yang sesungguhnya ingin saya bahas justru kehidupan di luar bumi, di luar angkasa atau kalian lebih familiar dengan nama Alien. Banyak sekali versi-versi Alien yang berkembang di dunia, termasuk dalam kebudayaan pop bahkan film-film Hollywood. Yang lebih sering muncul adalah wujud Alien berupa makhluk berkepala besar, dengan mata besar yang berwarna hitam. Atau justru alien versi Ridley Scott yang lebih familiar dengan anda? Atau justru Alien bertopeng?

  Ada beberapa temuan yang mendukung hipotesis alien ini. Salah satu nya penemuan bakteri di atmosfer planet Venus, dan bakteri yang ada di salah satu batu meteor yang jatuh di Rusia. Semua itu bukan saya yang menemukan, melainkan orang lokal di daerah tersebut.

  Lalu apa inti dari "Hipotesis Harry"?
  Nah, apa definisi Alien menurut kalian? Kalau menurut saya definisi Alien adalah kehidupan yang ada di luar bumi. Sekecil atau sesederhana apapun bentuk kehidupan itu, itu tetap hidup dan nyata. Bakteri adalah bentuk kehidupan kecil yang sudah ada di bumi sebelum makhluk modern seperti kita semua, dan bakteri yang ada di atmosfer Venus dan di meteorit itu saya definisi kan sebagai Alien. Karena bakteri juga hidup.

  Kenapa Alien masih berbentuk seperti bakteri? Sedangkan banyak bakteri dan organisme bumi yang berevolusi menjadi binatang dan tumbuhan?

  Ingat dimana bakteri-bakteri itu di temukan? Yup, di atmosfer Venus. Intinya di planet Venus. Kita kembali bahas paragraf satu. Disana dijelaskan kondisi permukaan bumi yang tidak layak untuk kehidupan? Namun laut dapat menjamin kehidupan tersebut, tetapi tidak untuk evolusi.

  Jawaban kenapa organisme luar bumi seperti bakteri di venus tidak berevolusi layaknya organisme di bumi adalah, karena planet itu sendiri tidak mendukung terjadi nya evolusi. Bumi memiliki oksigen yang cukup dan stabil, air sebagai sumber kehidupan yang cukup, Cyrobacteria yang menjamin kehidupan permukaan bumi, tanah yang subur dan segala sumber daya yang bumi sediakan untuk kita semua. Semua itu mendukung terjadi nya evolusi makhluk hidup. Sedangkan planet selain bumi tidak memiliki semua itu, sehingga evolusi organisme ini tidak terjadi.

  Jika seandainya organisme luar bumi ini kita bawa ke bumi dan ternyata organisme ini mampu berevolusi, menerima dan beradaptasi dengan keadaan planet bumi, maka bisa disimpulkan organisme ini akan berevolusi seperti yang terjadi jutaan tahun lalu di bumi, kemudian akan melahirkan spesies baru di bumi ini, walaupun butuh ribuan-jutaan tahun lama nya untuk menyelesaikan proses nya. Dan inilah bentuk nyata dari Alien tersebut.

  Alien adalah kehidupan di luar bumi, kehidupan tidak selalu berbetuk biologis dan humanoid seperti sekarang. Bentuk terkecil dan terawal adalah kehidupan pula, yang akhirnya berevolusi dan menjadi makhluk seperti sekarang. Ada kemungkinan banyak organisme di luar bumi, namun mereka tidak berevolusi karena keadaan planet yang tidak mendukung. Dan itulah bentuk sederhana alien, alien tidak harus seperti yang di film atau di pop culture. Itu hanyalah ilustrasi, boleh jadi manusia terlalu jauh dan berlebihan dalam memprediksi tentang Alien ini, dan ternyata Alien justru masih berbentuk organisme seperti yang saya jelaskan di atas.

  Inilah pendapat dan pemikiran saya, setiap orang berhak tidak setuju, namun tidak untuk menghujat. Ini hanya sekedar hipotesis yang belum teruji kebenarannya dalam hal ilmu pengetahuan dan sains. Ini hanya hipotesis mentah, saya tidak bilang ini nyata. Saya juga tidak bermaksud menyebar hoax, karena postingan ini tidak berdasarkan fakta, sekali lagi ini hanya hipotesis, opini saya semata. Ok sampai disini, semoga pembaca saya adalah pembaca yang dewasa dan menggunakan hak berpendapat dengan bijak.

Terima Kasih, sekian.

Harry Wijaya.
2019.

0 komentar:

Posting Komentar